Download
Model Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu model pembelajaran
yang menekankan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang
diikuti dengan penguatan keterampilan. Model pembelajaran ini
menekankan pada kreatifitas siswa dalam menghubungkan, memecahkan,
mengevaluasi, menganalisis dan menyelesaikan soal-soal kimia melalui
ide-ide yang muncul dalam diskusi kelompok. Melalui metode ini siswa
akan aktif dan membuka pikiran seluas-luasnya melalui ide-ide tentang
penyelesaian masalah atau soal-soal yang diberikan. Proses CPS diawali
dengan identifikasi masalah, selanjutnya identifikasi alternatif solusi,
lalu memilih solusi yang terbaik. Selanjutnya realisasi solusi dan
evaluasi. Pendekatan ini sangat dapat diterapkan di setiap sektor
kehidupan, apalagi dalam mempelajari kimia. Hal yang paling penting
adalah bagaimana menerapkannya dalam dunia pendidikan agar siswa dapat
merespon secara kreatif masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model
pembelajaran (CPS) berbantuan buku saku pada hasil belajar kimia siswa
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Sampel diambil dengan teknik
cluster random sampling. Sedangkan desain penelitian ini adalah post
test only control design. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
metode tes, observasi, angket, dan dokumentasi. Hasil analisis data
menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen 80,48 mencapai
ketuntasan belajar klasikal dan kelompok kontrol 76,18 belum mencapai
ketuntasan belajar klasikal. Berdasarkan hasil uji t ketuntasan belajar
kedua kelompok mencapai ketuntasan belajar populasi. Pada uji perbedaan
dua rata-rata satu pihak diperoleh thitung sebesar 4,125 lebih tinggi
dari t(0,95)(78) sebesar 1,67 menunjukkan rata-rata kelompok eksperimen
lebih baik dari kelompok kontrol. Keefektifan model pembelajaran
Creative Problem Solving (CPS) berbantuan buku saku pada hasil belajar
kimia siswa SMA materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ditunjukan
rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok
kontrol, hasil belajar, ketuntasan hasil belajar kognitif telah mencapai
ketuntasan klasikal, dan hasil belajar afektif dan psikomotorik
kelompok eksperimen lebih besar dibanding kelompok kontrol
0 comments:
Post a Comment