Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan secara keseluruhan. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani,
guru harus dapat membuat suatu model pembelajaran yang menarik bagi
siswa. Dalam proses pembelajaran Penjasorkes di SDN 1 Purwogondo
hasilnya masih rendah, meskipun guru yang bersangkutan berusaha mengajar
dengan baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah
dengan membuat modifikasi permainan, sepak bola merupakan salah satu
olahraga permainan yang dapat dimodifikasi. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah hasil dari penerapan model
pembelajaran Penjasorkes melalui modifikasi permainan sepak bola di
sekolah ini. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Purwogondo, sampel
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 29 siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua
siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
tindakan, observasi (pengamatan), dan refleksi. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi serta angket/kuesioner
yang digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi sepak
bola. Data hasil pengamatan siklus I dan II yaitu: unjuk kerja
(psikomotor) diperoleh hasil sebesar 44,89% dan 46,55% dengan kriteria
cukup. Data hasil pengamatan sikap dan perilaku (afektif) adalah 97,36%
dan 99,17% dengan kriteria baik. Data hasil penilaian pemahaman siswa
(kognitif) sebesar 86% dan 88% dengan kriteria baik. Berdasarkan
perbandingan hasil yang dicapai antara siklus I dan siklus II, secara
keseluruhan nilai yang diperoleh untuk setiap aspek terdapat
peningkatan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pembelajaran
Penjasorkes dengan modifikasi permainan sepak bola dapat berjalan dengan
baik dan diterima baik oleh setiap siswa. Sedangkan saran dalam
penelitian ini adalah dengan adanya penelitian penerapan model
pembelajaran penjasorkes melalui permainan sepak bola mini dapat
dijadikan alternatif model pembelajaran penjasorkes sehingga dapat
mengatasi kekurangan sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
0 comments:
Post a Comment