Kelancaran pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat
diukur salah satunya dari ketersediaan sarana dan prasarana. Sarana dan
prasarana yang memadai akan mencerminkan kualitas pembelajaran yang
dilakukan, sehingga tujuan pendidikan akan tercapai dengan baik.
Kelengkapan sarana prasarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
yang dimiliki sekolah, akan lebih memudahkan dalam penyampaian materi.
Siswa akan berinteraksi langsung dengan sarana dan prasana olahraga
sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga pembelajaran lebih
bersifat konseptual dan tidak abstrak. Guru Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan hendaknya dapat mengembangkan pembelajaran dengan
memodifikasi ukuran lapangan, peralatan, dan peraturan yang disesuaikan
dengan keadaan sekolah, jika kondisi tidak memungkinkan. Fokus
penelitian ini adalah bagaimana kondisi sarana dan prasarana
pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMP negeri
se-kota Purbalingga tahun 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui keadaan sarana dan prasarana pembelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan di SMP negeri se-kota Purbalingga tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena bertujuan
mendeskripsikan ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan melalui rasionalisasi jumlah
sarana dan prasarana yang adadengan kebutuhan dalam pembelajaran.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi, observasi,
dan angket. Instrumen penelitian berupa angket ketersediaan sarana dan
prasarana olahraga. Analisis data dalam penelitian ini meliputi data
kuantitatif, yaitu jumlah sarana dan prasarana olahraga dan kualitatif,
berupa temuan modifikasi sarana dan prasarana olahraga. Hasil penelitian
terhadap kelima SMP negeri se-kota Purbalingga menunjukan bahwa keadaan
sarana dan prasarana olahraga cukup ideal untuk menunjang pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Guru olahraga SMP negeri
se-kota Purbalingga sudah mampu berinovasi dalam menciptakan alat-alat
modifikasi olahraga. Alat modifikasi yang dibuat lebih banyak digunakan
untuk pembelajaran pada cabang atletik dengan memanfaatkan bahan-bahan
sederhana. Pemanfaatan alat modifikasi ternyata efektif mengatasi
keterbatasan prasarana pembelajaran, yaitu sempitnya lapangan olahraga.
Saran yang dapat dikemukakan adalah hendaknya penambahan sarana dan
prasarana terus dilakukan dengan tetap mempertimbangkan tingkat
kebutuhan sekolah, sehingga kualitas hasil pembelajaran olahraga dapat
lebih baik. Kreativitas guru dalam menciptakan inovasi, hendaknya tidak
sebatas pada alat-alat olahraga, tetapi juga inovasi pada pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
0 comments:
Post a Comment