Abstract
Pembelajaran
dilakukan karena peneliti merasa kurangnya apresiasi masyarakat Tegal
terutama generasi muda terhadap karya seni kemarik poci yang membuat
peneliti ingin memberikan anak pembelajaran agar anak dapat belajar
tentang karya seni keramik poci. Tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah untuk menjawab permasalahan; bagaimanakah pelaksanaan
pembelajaran seni rupa di SMP Negeri 5 Adiwerna? bagaimanakah
pelaksanaan Pembelajaran Menggambar diatas Permukaan Tiga Dimensi dengan
Media Poci Tanah Liat di Kelas VIII I SMP Negeri 5 Adiwerna? apa
sajakah faktor penghambat dan pendukung pembelajaran menggambar bertema
dengan media tanah liat berbentuk poci di kelas VIII I SMP Negeri 5
Adiwerna? Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Dalam menggumpulkan data, digunakan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya
menggunakan reduksi data. Hasil pembelajaran menunjukan minat serta
antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran menggambar di atas permukaan
Tiga dimensi dengan media poci tanah liat. Selain itu, hasil karya
siswa juga cukup baik, dilihat dari hasil karya pada pengamatan terfokus
I dan pengamatan terfokus II. Hal itu dapat terjadi karena adanya
faktor pendukung, seperti pengetahuan siswa akan objekobjek yang menjadi
ciri khas Tegal dan ketersediaan media pembelajaran yang telah
disiapkan oleh guru dan peneliti. Disamping itu juga terdapat faktor
penghambat, seperti kurangnya guru memberikan arahan kepada siswa baik
selama proses mendesain, juga dalam proses menggambar langsung di media
tanah liat berbentuk poci. Hal ini terjadi karena kesalahan komunikasi
antara guru dengan peneliti, sehingga hasil pembelajaran ini kurang
berhasil. Kurangnya materi seni budaya yang diajarkan guru di SMP Negeri
5 Adiwerna, membuat siswa hanya melakukan pelajaran yang sama dari
tahunketahun, sehingga membuat siswa menjadi bosan dan kurang tertarik
tentang seni. Untuk itu peneliti menyarankan guru melakukan pembelajaran
yang dapat membuat siswa mengenal serta melestarikan budaya Tegal serta
menyarankan agar selalu melakukan hal baru dalam pembelajaran seni
budaya, sehingga siswa tidak merasa bosan, serta rasa ingin tahu siswa
terpenuhi.
0 comments:
Post a Comment