SKRIPSI
(PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI)
PENERAPAN METODE MATHERNAL REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN BERBAHASA PADA ANAK TUNARUNGU DI KELAS PERSIAPAN SLB NEGERI SEMARANG
ABSTRAK
Semua anak membutuhkan kesempatan untuk belajar pada potensi tertinggi
mereka pada lingkungan yang mencakup semua. Bahasa merupakan faktor
penting dalam berkomunikasi, mempelajari ilmu pengetahuan dan dalam
kehidupan bermasyarakat. Namun, tidak setiap anak dapat menguasai
kemampuan berbahasa dengan mudah. Hal tersebut dikarenakan oleh faktor
bawaan, misalnya pada anak-anak tuna rungu. Untuk itu diperlukan suatu
metode pengajaran bahasa yang tepat dalam membelajarkan bahasa pada anak
tunarungu seperti MMR. SLB Negeri Semarang merupakan salah satu SLB
Negeri yang telah lama menerapkan metode tersebut, maka dari itu
penelitian ini bermaksudkan untuk mengetahui penerapan metode mathernal
reflektif dalam pembelajaran berbahasa dan kemampuan berbahasa pada anak
tunarungu kelas persiapan anak di SLB Negeri Semarang. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif. Tempat penelitian berada di SLB Negeri
Semarang dengan informan yaitu guru yang mengajar dengan MMR untuk anak
tunarungu di kelas persiapan. Metode pengumpulan data dengan menggunakan
wawancara, observasi serta dokumentasi. Analisis data menggunakan
trianggulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu (Moleong, 2007: 178).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SLB Negeri Semarang adalah Sekolah
Luar Biasa yang dirintis mulai tahun 2004. Penerapan MMR di SLB Negeri
Semarang sudah terlaksana dengan baik. MMR dilaksanakan dengan tiga
tahap yang terdapat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sehingga
hasil atau target yang dicapai sesuai dengan tujuan yang akan telah
dimaksudkan. Hal tersebut sudah memenuhi pedoman dalam pelaksanaan MMR
yang sebenarnya. Hasil penelitian tersebut dapat melahirkan saran bahwa
alangkah lebih baiknya jika terdapat kurikulum dan patokan yang jelas
dari pemerintah mengenai pembelajaran untuk anak tunarungu khususnya
dengan MMR. Karena dalam penelitian ditemukan bahwa belum ada kurikulum
khusus untuk anak tunarungu dari pemerintah. Dengan demikian
pembelajaran dengan MMR akan dapat tertata dengan rapi sehingga mencapai
hasil yang lebih maksimal lagi.
Download file lengkap klik disini
0 comments:
Post a Comment