Latar belakang pada penelitian ini adalah siswa masih kurang aktif dalam
pembelajaran gerak dasar loncat, siswa masih merasa bosan dan
penyampaian materi yang kurang menarik minat untuk siswa. Permasalahan
dalam penelitian ini adalah “bagaimana model pembelajaran gerak dasar
loncat melalui permainan loncat katak bagi siswa kelas V SD Negeri
Kadengan 02 kecamatan Randublatung kabupaten Blora. Tujuan penelitian
ini adalah untuk dapat menghasilkan model pembelajaran gerak dasar
loncat melalui permainan loncat katak yang dapat membantu guru dan siswa
dalam pembelajaran penjasorkes. Penelitian yang dilaksanakan di SD
Negeri Kadengan 02 Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora dengan
menggunakan populasi 24 siswa pada ujilapangan, pada uji skala kecil
menggunakan 10 siswa Penelitian ini menggunakan metode pengembangan yang
merupakan dasar untuk mengembangkan model yang akan di hasilkan, adapun
prosedur/langkah-langkahnya sebagai berikut: (1) melakukan analisis
produk yang akan dikembangkan; (2) mengembangkan produk awal; (3)
validasi ahli dan revisi; (4) uji coba kelompok kecil dan revisi produk;
dan (5) uji coba kelompok besar dan produk akhir. Dari hasil uji coba
diperoleh data evaluasi ahli yaitu, ahli Penjasorkes 85,3% (baik), ahli
pembelajaran I 88% (baik), ahli pembelajaran II 85,3% (baik). Sedang
data hasil uji coba skala kecil aspek pengamatan psikomotorik sebesar
73,2% (baik), aspek kuesioner kognitif 85% (baik), aspek kuesioner
afektif 84% (baik) dan uji coba skala besar aspek pengamatan
psikomotorik 76,6% (baik), aspek kuesioner kognitif 87,9% (baik),
afektif 85,3% (baik). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan model
permainan loncat katak untuk pembelajaran gerak dasar loncat layak
digunakan. Dengan hasil pengembangan efektif untuk pembelajaran
penjasorkes kelas V SD Negeri Kadengan 02. Dapat disarankan bagi guru
Penjasorkes Sekolah Dasar dapat memanfaatkan model pengembangan
pembelajaran ini dan dapat menambahkan variasi lain dalam pembelajaran
penjasorkes.
0 comments:
Post a Comment