Abstract
Permasalahan
di SMA Negeri 1 Balapulang pada mata pelajaran PPKn peserta didik
kurang aktif dalam berfikir kritis dan kurang aktif dalam mengemukakan
pendapat. Keberhasilan dalam pembelajaran PPKn terletak pada penggunaan
model pembelajaran. Model Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki
spesifikasi dapat melatih peserta didik untuk aktif berfikir kritis
dalam memecahkan masalah, dan berani untuk mengemukakan pendapat. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan model Pembelajaran
Berbasis Masalah pada mata pelajaran PPKn kelas XI di SMA Negeri 1
Balapulang dan mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan model
Pembelajaran Berbasis Masalah pada mata pelajaran PPKn kelas XI di SMA
Negeri 1 Balapulang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif. Lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Balapulang. Tekhnik
pengumpulan data dengan oservasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan model analisis data interaktif yang
ditempuh melalui proses reduksi data, penyajian data, dan menarik
kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan Pelaksanaan model
Pembelajaran Berbasis Masalahpada mata pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Balapulang sudah
dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pelaksanaan
model Pembelajaran Berbasis Masalah pada mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Balapulang
meningkatkan kemampuan berfikir kritis, meningkatkan aktivitas belajar
siswa, dan meningkatkan sikap tanggung jawab. Hambatan dalam pelaksanaan
model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah kurangnya waktu
pembelajaran, pendidik kurang menjadi fasilitator yang baik pada tahapan
bimbingan kelompok, dan terdapat peserta didik yang kurang aktif dalam
diskusi kelompok. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat penulis
berikan adalah pihak sekolah perlu melakukan sosialisasi agar lebih
maksimal pelaksanaan model Pembelajaran Berbasis Masalah, bagi guru agar
lebih dapat meningkatkan kreativitas dalam penggunaan model
pembelajaran, lebih dapat mengefisiensikan waktu yang ada selama proses
kegiatan belajar mengajar, serta selama proses pembelajaran berlangsung
diharapkan pendidik aktif membimbing peserta didik dalam diskusi
kelompok.
0 comments:
Post a Comment