Abstract
Pekerjaan
adalah pintu gerbang untuk mendapatkan uang. Pekerjaan yang layak juga
akan memberikan kesejahteraan bagi manusia itu sendiri. Pertumbuhan
penduduk yang semakin bertambah pesat dan sempitnya lapangan pekerjaan
kini menjadi masalah, sehingga timbul beberapa pekerjaan yang tidak
layak seperti Pekerja Seks Komersial (PSK). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui latar belakang dan karakteristik PSK di lokalisasi
Dusun Petamanan Desa Banyuputih, serta tanggapan masyarakat terhadap
keberadaan PSK tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah metode
penelitian dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini
dilaksanakan di lokalisasi Petamanan yang berada di kawasan pangkalan
truk Banyuputih dan Dusun Petamanan Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih
Kabupaten Batang. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa alasan atau faktor penyebab
wanita di lokalisasi Dusun Petamanan Desa Banyuputih bekerja sebagai PSK
mayoritas adalah faktor ekonomi, walaupun ada faktor lain seperti
frustrasi ditinggal suami, ditipu oleh seseorang yang tidak
bertanggungjawab, dan hurahura. Rata-rata usia PSK berkisar 20-30 tahun,
juga ada yang berusia 40 tahun. Pendidikannya hanya tamatan
SD/sederajat dan SMP/sederajat. Mayoritas datang dari keluarga yang
harmonis dan beragama Islam, walaupun hanya Islam KTP. Lingkungan
terdahulu mereka mayoritas adalah petani, selain itu adalah usaha mebel
dan kerja bangunan. Tanggapan masyarakat Dusun Petamanan Desa Banyuputih
lebih bersikap netral, acuh tak acuh, dan cenderung membiarkan
(permisif) terkait keberadaan lokalisasi dan PSK tersebut. Saran,
pelatihan keterampilan tidak hanya sekadar pelatihan saja, tetapi ada
tindak lanjut dari pelatihan tersebut, melaksanakan sosialisasi HIV/AIDS
atau penyakit infeksi menular seksual lainnya baik dari Dinas Sosial
maupun LSM, penyatuan/penyempitan lokalisasi di Kabupaten Batang, dan
mendirikan panti rehabilitasi sendiri di Kabupaten Batang.
0 comments:
Post a Comment