Abstract
Penelitian
ini dilatarbelakangi karena semakin banyaknya perilaku negatif
masyarakat yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari terutama dikalangan
anak usia sekolah seperti penggunaan obat terlarang, pelecehan seksual,
sikap agresif, tawuran, bullying, kemerosotan toleransi umat beragama
dan lain-lain. Perilakuperilaku negatif tersebut menjadi tanda bahwa
Indonesia sedang menuju jurang kehancuran. Dibutuhkannya sebuah
pendidikan yang dapat mengubah perilaku buruk tersebut menjadi lebih
baik. Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang merupakan lembaga
pendidikan yang di dalamnya mengutamakan pembentukan kepribadian dan
sikap mental peserta didik sehingga memiliki karakter yang baik dan
menjadi generasi penerus bangsa yang cemerlang dengan menanamkan
nilainilai religius dan karakter keagamaan, Berdasarkan latar belakang
di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) apa saja
kegiatan yang dilaksanakan dalam penerapan nilai-nilai karakter di
Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang, (2) bagaimana metode
pendidikan karakter di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang, (3)
bagaimana peran Kyai dalam pendidikan karakter di Pondok Pesantren
Askhabul Kahfi Semarang, (4) apa saja kendala yang dihadapi dalam
penerapan pendidikan karakter di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi
Semarang. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mengetahui kegiatan
yang dilaksanakan dalam penerapan nilai-nilai karakter di Pondok
Pesantren Askhabul Kahfi Semarang, (2) mengetahui metode pendidikan
karakter di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang, (3) mengetahui
peran Kyai dalam pendidikan karakter di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi
Semarang, (4) mengetahui kendala yang dihadapi dalam penerapan
pendidikan karakter di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Lokasi
penelitian adalah Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang yang terletak
di Jalan Cangkiran-Gunungpati km. 3 Polaman, Mijen, Kota Semarang.
Fokus penelitian ini adalah (1) penanaman nilai-nilai karakter, (2)
peran kyai dalam pendidikan karakter, (3) kendala pendidikan karakter.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara
terhadap orang-orang yang dianggap berhubungan erat dengan permasalahan
yang diteliti, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode
interaktif dengan langkah meliputi pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) pendidikan karakter diajarkan pada santri dalam setiap
kegiatan. Pendidikan karakter di pondok pesantren bertujuan untuk
memperbaiki karakter dan sikap santri dalam kehidupan bermasyarakat.
Nilai-nilai karakter yang ditanamkan oleh pondok pesantren pun beragam,
diantaranya yaitu nilai religius, nilai kemandirian, serta nilai
tanggung jawab. Untuk mencapai keberhasilan pendidikan karakter, maka
setiap kegiatan dan peraturan yang ada di pondok pesantren diwajibkan
bagi seluruh santri. Bagi santri yang melanggar akan dikenakan sanksi,
(2) pelaksanaan pendidikan karakter dapat berjalan dengan efektif dengan
menggunakan metode dialog dalam beberapa kegiatan seperti mengaji dan
madrasah, metode praktik dalam kegiatan belajar dan bermasyarakat, serta
metode keteladanan dalam kegiatan hafalan atau tahfidz Al-Qur‟an, (3)
peran kyai dalam pendidikan karakter tidak hanya sebagai ulama, akan
tetapi juga sebagai pemilik, pembina, pembimbing serta dianggap sebagai
tokoh sentral di pondok pesantren. Keterlibatan kyai dalam meningkatkan
wawasan dan pengetahuan santri juga bertujuan agar santri dapat menjadi
generasi penerus bangsa yang cemerlang, (4) kendala yang dihadapi dalam
penerapan pendidikan karakter di pondok pesantren, meliputi: sering kali
santri kelelahan dan mengantuk dalam mengikuti kegiatan pondok
pesantren sehingga tidak sedikit santri yang pernah menerima hukuman,
serta karakter dan kebiasaan santri yang baru memasuki semester awal di
pondok pesantren masih sulit untuk diatasi. Saran yang diberikan penulis
guna meningkatkan keberhasilan pendidikan karakter di Pondok Pesantren
Askhabul Kahfi Semarang adalah (1) santri diharapkan dapat
bersungguh-sungguh mengikuti setiap kegiatan agar penanaman nilai-nilai
karakter dapat diserap secara maksimal sehingga santri dapat memperbaiki
sikap-sikap buruk mereka menjadi lebih baik, (2) pondok pesantren
sebagai wadah dalam mengembangkan nilai-nilai karakter pada santri
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan baik dari segi
kegiatan yang diajarkan kepada santri ataupun dari segi mutu tenaga
pendidik sehingga dapat tercapainya keberhasilan pendidikan karakter.
0 comments:
Post a Comment