Abstract
Pendidikan
IPA di tanah air saat ini sedang mengalami perubahan paradigma. Menurut
Permendikbud nomor 68 tahun 2013, salah satu pola pembelajaran IPA
adalah pembelajaran aktif pada peserta didik. Berdasarkan observasi di
SMP Negeri 1 Boja sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan dalam
mempelajari perubahan benda. Rata-rata dari 7 kelas peserta didik kelas
VII tahun ajaran 2013/2014 hanya 59. Pelaksanaan KBM di SMP tersebut
dengan cara guru memberikan konsep secara langsung tanpa mengajak
peserta didik untuk bersama-sama menemukan konsep. Perubahan benda
mempelajari tentang perubahan-perubahan pada benda yang terjadi di alam
secara fisika maupun kimia. Materi ini berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari peserta didik. Sehingga peserta didik bisa menemukan konsep
sendiri melalui pembelajaran yang berbasis penemuan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh model pembelajaran
POGIL dan besarnya kontribusi terhadap kemampuan berpikir kritis peserta
didik pada materi perubahan benda. Jenis penelitian ini adalah
penelitian quasi experimental design dengan desain non equivalent
control group design. Populasinya adalah peserta didik kelas VII SMP
Negeri 1 Boja. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling
dihasilkan peserta didik kelas VII A sebagai kelas kontrol dan kelas VII
B sebagai kelas eksperimen. Data penelitian adalah hasil tes kemampuan
berpikir kritis peserta didik dan hasil wawancara dengan guru IPA.
Metode pengumpulan data dengan cara dokumentasi, tes, dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kemampuan berpikir kritis kelas
eksperimen 85 dan kelas kontrol 75,25. Hasil analisis korelasi biserial
0,55 dan koefisien determinasi 30%. Berdasarkan hasil wawancara, guru
memberikan kesan positif terhadap pelaksanaan pembelajaran. Jadi, hasil
penelitian ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh model POGIL terhadap
kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi perubahan benda
dengan besarnya kontribusi pengaruh sebesar 30%.
0 comments:
Post a Comment