Abstract
Sampah
merupakan masalah global yang terjadi di berbagai negara salah satunya
di Indonesia. Kendala pada pembuatan kompos saat ini adalah lama waktu
pengomposan membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 bulan. Perkembangan
metode pengomposan selanjutnya diarahkan pada proses pengomposan dalam
waktu yang lebih cepat dan dapat mendegradasikan komponen organik lebih
maksimal. Rayap sebagai biodegradator primer di alam memiliki mikroba
yang berpotensi mendegradasikan lignoselulosa di dalam ususnya. Bakteri
dalam usus rayap dapat dimanfaatkan sebagai agen biologis pendegradasi
bahan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui jumlah
total bakteri (CFU/g) pada kompos yang ditambah konsentrasi starter
bakteri dari usus rayap Macrotermes gilvus Hagen 0%, 10%, 20%, 30%, 40%,
50% lama waktu pengomposan 1, 2, 3, 4, 5 minggu, untuk mengetahui skala
kematangan kompos pada konsentrasi starter bakteri 0%, 10%, 20%, 30%,
40%, 50% dan lama pengomposan 1, 2, 3, 4, 5 minggu, untuk mengetahui
profil kompos pada produk degradasi sampah serasah daun yang sudah
matang, untuk mengetahui konsentrasi starter bakteri dari usus rayap
tanah Macrotermes gilvus Hagen dan lama waktu optimal pengomposan sampah
serasah daun. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Blok
Random Lengkap (RBRL). Sebanyak dua ratus ekor rayap tanahMacrotermes
gilvus Hagen kasta pekerja di ambil ususnya. Usus rayap dihaluskan dan
ditambahkan aquades steril 1 ml kemudian disentrifus. 0,3 ml aliquot
diambil dengan pipet dan dimasukkan ke dalam medium Nutrient Agar (NA).
Inokulan diinkubasi pada suhu 300C didalam shacker incubator selama 4
hari. Selanjutnya inokulan yang sudah tumbuh dipindahkan dalam medium
Nutrient Broth (NB). Uji pengomposan dilakukan dengan teknik takakura
yang dimodifikasi menggunakan tempat pengomposan yang sudah dilubangi
sisi-sisinya. Konsentrasi starter bateri dari usus rayap yang diujikan
pada pengomposan yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dengan blok
pengamatan lama waktu pengomposan 1 minggu, 2 minggu , 3 minggu, 4
minggu dan 5 minggu. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali
ulangan.Pengambilan data meliputi jumlah total bakteri kompos, warna
kompos, tekstur kompos, bau kompos, suhu kompos, pH kompos, kadar
C-Organik, kadar N-Total dan rasio C/N.Hasil penelitian kompos
menunjukkan semakin tinggi konsentrasi starter dan semakin lama waktu
pengomposan, jumlah bakteri pada kompos semakin banyak. Kematangan
kompos dapat mencapai skala maskimal yaitu warna kompos hitam, tekstur
remah dan bau seperti tanah. Profil kompos
0 comments:
Post a Comment