PDF (SURVEI PROGRAM PEMBELAJARAN PENJASORKES SDLB DI SLB NEGERI SEMARANG TAHUN 2012) Download (2763Kb) |
Abstract
Mengingat
tidak semuaprogram pembelajaran Penjasorkes bagi anak berkebutuhan
khusus cocok dan tepat dilaksanakan, hal ini disebabkan adanya jenis
kelainan dan kemampuan terbatas yang berbeda-beda pada setiap anak,
memerlukan penyesuaian yang tepat, terarah, terencana dan disertai
evaluasi dalam menentukan model. Permasalahan dalam penelitian ini
adalah apa yang menjadi landasan dalam penyusunan program pembelajaran
Penjasorkes SDLB di SLB Negeri Semarang Tahun 2012. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui landasan penyusunan program
pembelajaran Penjasorkes SDLB di SLB Negeri Semarang tahun 2012. Jenis
Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dimana peneliti membuat
gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Variabel
dalam penelitian ini adalah progam pembelajaran Penjasorkes. Metode
pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode observasi,
dokumentasi dan wawancara terbuka. Dalam penelitian ini data yang sudah
terkumpul akan dianalisis kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis data diketahuipenyusunan program pembelajaran
berdasarkan kurikulum yang digunakan yaitu KTSP,program yang disusun
disesuaikan berdasarkan jenis ketunaan dan tingkat jenjang pendidikan,
program yang disusun berdasarkan tingkat kemampuan individu peserta
didik karena kegiatan belajar mengajar menggunakan pembelajaran
individu, program pembelajaran yang disusun berdasarkan 5 aspek, yaitu
1) Permainan dan olahraga, 2) Aktivitas ritmik, 3) Aktivitas
pengembangan uji diri, 4) Aktivitas kebugaran jasmani, serta 5) Olahraga
pilihan dan kesehatan, kelima aspek tersebut dikembangkan menjadi
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Simpulan dalam penelitian ini
adalah landasan penyusunan program Penjasorkes SDLB SLB Negeri Semarang
berdasarkan kurikulum yang digunakan yaitu KTSP di mana standar
kompetensi dan kompetensi dasar setiap program pembelajaran merupakan
pengembangan berdasarkan 5 aspek, yaitu 1) Permainan dan olahraga, 2)
Aktivitas ritmik, 3) Aktivitas pengembangan uji diri, 4) Aktivitas
kebugaran jasmani, serta 5) Olahraga pilihan dan kesehatan kemudian
program yang disusun disesuaikan berdasarkan jenis ketunaan dan tingkat
jenjang pendidikan serta disesuaikan dengan tingkat kemampuan individu
peserta. Saran peneliti untuk guru Penjasorkes yaitu lebih meningkatkan
kemampuan dalam penyusunan program pembelajaran serta lebih
memperhatikan secara detail program yang dibutuhkan peserta didik demi
tercapainya tujuan Penjasorkes agar lebih berkualitas.
0 comments:
Post a Comment