PDF Download (4Mb) |
Abstract
Industri
tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu basis kegiatan
ekonomi di Jawa Tengah. Permasalahan yang terjadi pada industri TPT Jawa
Tengah yaitu adanya perubahan pada input industri seperti biaya energi
dan biaya tenaga kerja, dan harus adanya restrukturisasi mesin
memberikan kemungkinan timbulnya ketidakefisienan dari industri TPT
secara keseluruhan. Tujuan penelitian adalah melakukan pengukuran
tingkat efisiensi ekonomi pada sektoral dan keseluruhan industri TPT
Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah data sekunder yang telah
diterbitkan oleh BPS dan sumber lainnya yang memiliki keterkaitan. Objek
penelitian ini adalah 17 subsektor yang tersebar di pengolahan
hulu-hilir industri Tekstil dan Produk Tekstil Jawa Tengah pada periode
tahun 2005-2011. Penelitian ini berfokus pada pengukuran tingkat capaian
efisiensi teknis dan alokatif yang kemudian akan dihasilkan efisiensi
ekonomi pada industri TPT. Metode analisis yang digunakan adalah Data
Envelopment Analysis dengan asumsi Variabel Return to Scale. Variabel
yang digunakan dalam penelitian adalah variabel input yang terdiri dari
biaya dan harga tenaga kerja, bahan baku dan penolong, dan energi; serta
variabel output yang diperoleh dari nilai dan harga barang yang
dihasilkan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa secara sektoral maupun
keseluruhan industri TPT belum berada pada capaian efisiensi teknik dan
ekonomi optimum. Sementara capaian efisiensi alokatif pada industri ini
telah mencapai tingkat optimum. Sepanjang tahun 2005-2011 terdapat 3
(tiga) subsektor dengan frekuensi terbanyak yang berada dibawah
rata-rata capaian efisiensi industri TPT yaitu 17121, 17122, dan 17124.
Berdasarkan penelitian ini disarankan agar industri melakukan
penyesuaian biaya input dan peningkatan output secara parsial dan
bersamaan. Perlunya sinergi antara pemerintah dan industri untuk
meningkatkan capaian efisiensi.
0 comments:
Post a Comment