Abstract
Pembelajaran
IPA terpadu dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
Selain itu pemanfaatan media pembelajaran juga belum maksimal.
Berdasarkan hasil observasi di SMPN 7 pati dan wawancara dengan guru IPA
diperoleh hasil, bahwa di SMPN 7 Pati sudah menggunakan Kurikulum 2013,
dalam hal sarana prasarana sudah cukup baik contohnya dibeberapa kelas
sudah terdapat LCD proyektor untuk menunjang proses pembelajaran. Namun
kenyataan dalam lapangan, guru belum memanfaatkan sarana dan prasarana
tersebut dan lebih banyak menggunakan buku teks atau panduan IPA
daripada menggunakan media. Hal ini menyebabkan siswa merasa kesulitan
untuk memahami materi IPA yang bersifat abstrak. Media pembelajaran yang
dikembangkan berupa media audio visual yang berpendekatan saintifik.
Media audio visual yang berpendekatan saintifik dikembangkan bertujuan
untuk mengetahui kelayakan media dan efektifitas penggunaan media dalam
proses belajar. Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah
Research and Development (R&D). Produk yang telah dikembangkan
selanjutnya divalidasi oleh pakar kemudian dilakukan uji coba skala
kecil dan uji coba skala besar. Data yang dianalisis dalam penelitian
ini adalah data validasi produk oleh pakar, angket tanggapan siswa,
angket tanggapan guru dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil
validasi media oleh pakar memperoleh 92% dan validasi materi oleh pakar
memperoleh 90%. Hasil tanggapan siswa dan guru terhadap media audio
visual menyatakan sangat layak. Hasil belajar siswa melalui tes
memperoleh rerata nilai pretest 54,5 dan rerata nilai postest 78,0.
Hasil pretest-postest kemudian dianalisis dengan uji Gain dan memperoleh
skor 0,50 dengan kriteria sedang. Sesuai dengan hasil penelitian maka
disimpulkan bahwa media audio visual sistem sirkulasi darah yang
berpendekatan saintifik layak dan efektif digunakan dalam proses
pembelajaran.
0 comments:
Post a Comment