Abstract
Kebutuhan
kedelai di Indonesia terus meningkat namun lahan pertanian subur
semakin menyempit. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kedelai
yaitu, dengan memanfaatkan lahan kering masam sebagai lahan pertanian.
Kendala budidaya kedelai di lahan kering masam adalah hasil produksi
yang rendah, sehingga perlu adanya varietas kedelai tahan tanah kering
masam. Perakitan varietas tahan tanah kering masam dapat dilakukan
dengan teknik transformasi genetik. Tahap-tahap transformasi genetik
adalah infeksi, kokultivasi, seleksi, regenerasi dan aklimatisasi.
Seleksi pra transformasi dapat memudahkan orang yang akan melakukan
transformasi, dengan mengetahui konsentrasi antibiotik yang optimal
sehingga dapat mengefisienkan proses seleksi pasca transformasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi kanamisin yang
optimal, dan dosis lethal kanamisin, serta mengamati respon eksplan
setengah biji kedelai dari varietas tahan tanah kering masam. Penelitian
dilakukan pada bulan Oktober-November 2014. Eksplan yang digunakan
adalah setengah biji. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu
Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor: yaitu konsentrasi kanamisin (0
mg/L, 50 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L, dan 200 mg/L), dan varietas kedelai
tahan tanah kering masam (Gepak kuning, Tanggamus, Gema, Grobogan, dan
Burangrang). Parameter yang diamati adalah: hari muncul tunas, jumlah
eksplan yang tumbuh tunas, jumlah tunas yang tumbuh, dan jumlah eksplan
yang hidup. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi kanamisin 100 mg/L
menghasilkan banyak eksplan yang bertunas dan banyak tunas yang
terbentuk walaupun dalam cekaman antibiotik yang ketat. Meskipun media
sudah ditambahkan BAP 4 mg/L namun tidak langsung membentuk tunas,
karena energi digunakan untuk mengatasi cekaman. Berdasarkan LD50
(Lethal Dosis 50%) setiap varietas memiliki sensitivitas yang berbeda.
Varietas Grobogan sensitif pada konsentrasi 100 mg/L, varietas Gema,
Gepak Kuning, dan Tanggamus sensitif pada konsentrasi 150 mg/L,
sedangkan varietas Burangrang sensitif pada konsentrasi 200 mg/L.
Konsentrasi kanamisin yang optimal untuk kedelai varietas tahan tanah
kering masam adalah 100 mg/L. Meningkatnya konsentrasi kanamisin
menyebabkan penundaan munculnya tunas, penurunan jumlah tunas, jumlah
eksplan yang bertunas, dan jumlah eksplan hidup.
0 comments:
Post a Comment